PADANG – Kreatif saja tidak cukup. Harus ada keberanian dan jor-joran untuk memulai suatu usaha. Berani mengambil risiko dan tidak setengah hati menjalankan usaha. Pernyataan tersebut kembali menghangat saat berlangsungnya kuliah umum enterpreneurship 4.0 yang digelar di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Ar Risalah Sumatera Barat, Kamis (25/3/2021).
Owner Tangkelek, Fefri Rusji sebagai narasumber pada kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa setidaknya ada lima aspek yang menentukan suksesnya sebuah usaha. Konsep, modal, mitra, tempat dan promosi. Sebuah rencana bisnis harus memiliki konsep yang beda dengan yang lain. Sentuhan kreativitas dan inovasi menjadi dasar dalam menciptakan konsep yang berbeda dengan yang lain. “Kita juga harus tau pasar atau siapa yang akan menjadi target dari produk kita,”beber jebolan Seni Rupa Universitas Negeri Padang (UNP) itu.
Modal juga tidak kalah pentingnya dalam merintis usaha. Lelaki yang akrab disapa Adjie itu sangat mahfum bahwa sebagai mahasiswa, modal selalu menjadi momok yang menakutkan ketika akan memulai bisnis. Namun begitu, Adjie memberikan solusi bahwa usaha tidak harus dijalankan sendiri. Bisa kolaborasi dengan teman yang punya modal. Bahkan bisa juga dengan berhutang terlebih dahulu. “Sebagai pemula, walaupun konsep bisnis kita bagus, mencari modal itu bukan main susahnya. Tapi disinilah dituntut keberanian kita untuk menentukan pilihan,”terang Adjie.
Lelaki kelahiran 1983 itu menceritakan bagaimana sulitnya saat ia dan temannya Khalid merintis Tangkelek. Mereka tidak memulai dari nol, tapi bahkan memulai dari minus. Berkat kegigihan, semangat pantang menyerah dan selalu berinovasi membuat Tangkelek tetap eksis meski di tengah situasi sulit.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut tampak antusias memberikan pertanyaan kepada narasumber. Meski telah memasuki sesi terakhir, diskusi malah semakin hangat. Puket III Bidang Kemahasiswaan STEI Ar Risalah Sumatera Barat, Radia Fitri mengatakan bahwa kuliah umum enterpreneurship rutin diadakan oleh STEI Ar Risalah Sumatera Barat. Ini dalam rangka menumbuhkan jiwa enterpreneurship kepada mahasiswa. Sehingga diharapakan meskipun masih berstatus sebagai mahasiswa, enterpreneur sudah dipraktikkan.
“Sesuai dengan salah satu profil lulusan Prodi Ekonomi Syariah STEI Ar Risalah yakni menjadi enterpreneur muslim, untuk itulah kuliah dengan praktisi porsinya lebih banyak,”kata Radia.
Melalui kuliah umum bersama pengusaha muda diharapkan menjadi inspirasi, menambah wawasan, dan tentunya menjadi energi positif bagi mahasiswa untuk menjadi seorang enterpreneur handal. (Harian Singgalang)
Tinggalkan Komentar